5 Alasan Kamu Tidak Bahagia!

Alasan kamu tidak bahagia
vector art by mamewmy (freepik)

BAHAGIA menjadi salah satu impian semua orang. Meskipun, nyatanya kebahagiaan itu sendiri sulit untuk didapatkan. Akan tetapi, bukan berarti kamu tidak bisa bahagia.

Hidup itu tidak melulu tentang suka-suka, tetapi ada duka-duka yang mesti dihadapi. Seperti adanya masalah dan beban-beban yang mesti dipikul. Sayangnya memang, semua itu tidak bisa dihindari.

Hal-hal tersebut dapat disebabkan oleh banyak faktor. Baik faktor eksternal maupun internal. Yang mana harus sama-sama diketahui untuk kebahagiaan hidup.

Namun, kadang-kadang alasan kamu tidak bahagia itu tidak pernah disadari. Bahwa alasan tersebut ternyata datang dari sendiri.

Akibat terlalu sibuk bertanya-tanya tentang ketidakbahagiaan hidup akhirnya lupa untuk mencari tahu alasan kamu tidak bahagia.

Bukan bertujuan untuk menyalahkan diri sendiri. Akan tetapi, ketika dirasa hidup tidak bahagia, bukankah ada baiknya untuk instrospeksi diri?

Menemukan Alasan Kamu Tidak Bahagia

Untuk menemukan suatu permasalahan, kadang-kadang mesti dimulai dari diri sendiri lebih dulu. Begitu juga ketika sudah lama kamu tidak merasakan kebahagiaan. Apa alasannya?

Nah, kali ini aku akan mencoba membeberkan kemungkinan alasan kamu tidak bahagia. Bisa jadi bahan untuk instrospeksi diri.

Menemukan alasan
vector art by pch.vector (freepik)

1. Kurangnya Self Love

Kurang mencintai diri sendiri bisa jadi pemicu kamu tidak bahagia. Padahal, untuk membahagiakan diri sendiri bukankah harus dkmulai dengan cara mencintai diri sendiri?

Kalau kamu terus merendahkan diri sendiri, kamu selalu menjustifikasi bahwa kamu tidak berguna, merasa minder. Lantas, bukankah itu artinya kamu telah membuat dirimu tidak bahagia?

Jika kamu sedang merasakan hal ini, yok, mulai untuk percaya sama diri sendiri. Dan jadilah orang bahagia dengan percaya d#ri.

2. Tidak Jujur dengan Diri Sendiri

Pernah membohongi diri sendiri? Bilangnya bahagia, tetapi ternyata sedang tidak bahagia. Bilangnya baik-baik saja, tetapi sedang tidak baik-baik saja.

Aku penasaran, memangnya kalau kita berbohong seperti itu, kita akan bahagia? Sepengalamanku, sih, tidak. Daripada bahagia, justru aku makin merasa patah hati dan makin terbebani.

Mungkin kita punya tujuan baik untuk hal tersebut. Baiklah kalau tujuannya untuk diri sendiri, tetapi kalau untuk orang lain? Ini namanya kamu egois.

Sebenarnya, tidak ada masalah untuk pura-pura bahagia di hadapan orang lain. Demi menjaga suasana tetap ceria, sehingga tidak ingin merusak suasana.

Akan tetapi, kamu tidak bisa terus-terusan seperti itu. Kadang-kadang kamu butuh seseorang yang terpercaya untuk sekadar tahu apa yang kamu rasakan.

Menyimpan dan mengendapkan beban-beban sendirian itu bukanlah hal baik. Sewaktu-waktu jika sudah menumpuk dalam diri akan menjadi bumerang bagimu.

Jujur dengan diri sendiri setidaknya bisa membuatmu bahagia karena tidak merasa tertekan oleh kebohongan yang dibikin sendiri.

3. Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Ketika melihat orang lain sudah sukses menjadi seperti apa yang mereka impikan. Kemudian kamu sibuk membandingkan dirimu dengan mereka.

Mereka hebat, aku tidak hebat. Mereka bisa, aku tidak bisa. Mereka keren, aku tidak keren. Mereka pintar, aku tidak pintar. Mereka cakap, aku tidak cakap.

Selalu punya pikiran seperti itu sampai-sampai waktu kita terbuang sia-sia karena mengkomparasikan diri dengan orang lain. Padahal, waktu tersebut bisa dipakai untuk mengembangkan diri, lho.

Kalau kita terus berpikir parameter sukses itu seperti mereka. Maka, kita tidak akan pernah bisa mencapainya. Nyatanya, masing-masing orang punya kesuksesan tersendiri.

Hal yang perlu diketahui adalah bahwa setiap orang punya potensinya masing-masing. Punya porsi lebih dan kurangnya masing-masing. Aku hebat di bidang seni, kamu hebat di bidang bisnis.

Tidak bisa disamaratakan. Segalanya butuh proses dan proses orang beda-beda. Sukses itu bukan tentang siapa paling cepat, melainkan siapa paling konsisten.

Apakah poin ini jadi alasan kamu tidak bshagia? Jika iya, yok mulai fokus untuk mengembangkan dirimu dan mulai membuat makna diri yang berkualitas.

4. Tidak Enakan

Hal paling tidak enak itu ketika kita merasa tidak enakan dengan orang lain. Ketika seharusnya kita ada di situasi tersebut, tetapi situasi itu sudah jadi milik orang lain karena kita mengalah dan tidak enakan.

Ketika kita tidak suka terhadap sesuatu hal, tetapi kita diminta untuk hal tersebut. Namun, kita mengiyakan dan merasa tdak enak untuk menolak.

Siapa pernah seperti itu? Lantas, apakah ada kebahagiaan di sana? Ya, ada, orang lain bahagia, kitanya tidak. Kalau ada yang berkata, “Aku bahagia kalau orang lain bahagia karenaku.”

Serius, kurasa dia sedang membohongi diri sendiri. Sejatinya, untuk membahagiakan orang lain, kamu harus membahagiakan dirimu sendiri lebih dulu.

Apa pun, ada baiknya untuk memikirkan diri sendiri lebih dulu. Untuk peduli dengan perasaan orang lain, kamu harus pedulikan lebih dulu perasaan yang kamu punya.

Bukan untuk menjadi diri yang egois. Akan tetapi, bukankah semua akan lebih baik kalau kamu dan orang yang kamu pedulikan sama-sama merasa bahagia?

5. Kurang Bersyukur

Tidak ada salahnya untuk mengeluh kok, itu manusiawi. Akan tetapi, kalau kita terus mengeluh tanpa menemukan kebaikan di dalamnya, apa gunanya?

Tahu tidak, hal sekecil apa pun di dunia akan selalu memiliki kebaikan. Bukankah Tuhan menciptakan sesuatu di dunia ini pasti punya tujuan baik?

Begitu juga dengan dirimu sendiri, ‘kan? Kamu punya kebaikan yang tidak kamu sadari. Apa pun yang kamu miliki dan dapatkan saat ini selama itu baik, mengapa tidak berusaha disyukuri?

Sebab terlalu sibuk merendahkan diri sendiri, akibatnya jadi kurang bersyukur. Semua orang itu tidak sempurna, masing-masing punya keunikan tersendiri.

Yang terpenting adalah tentang bagaimana kita mengolah diri menjadi pribadi yang lebih baik. Menciptakan pola pikir yang positif.

Berpikir bahwa semua yang ada di dunia ini, sekecil apa pun selalu punya manfaat dan hal baik. Dengan begitu kita akan mudah untuk bersyukur.

Kadang-kadang kita kurang mensyukuri diri sendiri, sampai lupa h tersebut jadi alasan kamu tidak bahagia.

Alasan Kamu Tidak Bahagia itu Dekat 

Alasan bahagia itu dekat
canva

Nah, itu dia alasan-alasan yang bisa jadi bikin kamu tidak bahagia. Kadang-kadang kita terlalu jauh mencari kebahagiaan, sehingga yang didapat hanya rasa lelah.

Sementara, kita lupa untuk memperhatikan hal yang dekat dengan kita, misalnya diri sendiri. Bisa jadi hal terdekat tersebut jadi alasan bahagia.

Bahagia itu sesederhana mencintai diri sendiri, jujur dengan diri sendiri, berani bilang tidak, tidak membandingkan diri, dan bersyukur akan hal kecil.

Namun, apa pun alasan kamu tidak bahagia, jangan lupa untuk selalu mendekatkan diri dengan Tuhan. Bagaimanapun kita harus selalu menyertakan Tuhan kita dalam hidup.

Kalau ada yang berkata alasan kamu tidak bahagia itu karena kurang dekat dengan Tuhan, ya, cukup dengarkan saja. Kadang ucapan itu memang menyakitkan, tetapi kalau dipikir-pikir ada benarnya juga. Ini pengalamanku, haha.

Akan tetapi, kalau kita menemukan teman yang sekiranya sedang tidak merasa bahagia. Jangan judge dia tidak beriman atau kurang jman atau tidak dengan Tuhan. Cukup bantu dia untuk menemukan alasannya dengan baik-baik dan mengajaknya beribadah tanpa menghakimi.

Jadi, alasan kamu tidak bahagia saat ini sudah saatnya untuk diubah menjadi alasan kamu bahagia.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url