Cara Mengendalikan Rasa Marah

Rasa marah
MARAH itu hal yang manusiawi dan semua orang pasti pernah merasakannya. Ya, Siapa sih yang enggak pernah merasa marah dalam hidupnya.. akan selalu ada pemicu, dari hal-hal kecil yang enggak kita duga, kadang bikin tersulut amarah. Namun perlu diketahui bahwa marah itu punya level atau tingkatnya sendiri. Oleh karena itu, kita perlu untuk tahu gimana sih cara mengelola marah dengan baik?

Cara Mengendalikan Rasa Marah, Menjaga Puasa tetap Aman

Rasa marah merupakan salah satu bentuk emosi titik Jadi, kalau ada yang menyamakan kata emosi dengan kata marah punya makna yang sama itu keliru. Emosi merupakan sebuah perasaan yang dimiliki oleh manusia. Dan rasa marah merupakan salah satu bentuk perasaan atau emosi. Rasa marah sendiri tergolong dalam emosi negatif. Setiap manusia butuh rasa marah agar manusia enggak mudah menyimpan dendam. Pentingnya amarah yang disimpan terlalu lama atau dipendam kok malah khawatir akan menjadi dendam yang akan merugikan orang lain bahkan diri sendiri.

Marah sendiri memiliki dampak biologis seperti detak jantung tekanan darah, suhu tubuh, dan pernapasan meningkat. Hal itu disebabkan karena ketika kita marah akan mengaktifkan atau melepaskan hormon adrenalin dan hormon kortisol. Enggak hanya itu, ketika kita enggak bisa mengendalikan rasa marah khawatir akan salah bicara atau salah bersikap. Contohnya seperti melakukan kekerasan verbal maupun kekerasan fisik padahal kita sedang dibawa pengaruh amarah. Sehingga dapat mengganggu hubungan sosial.

Terutama di bulan puasa, marah merupakan salah satu hawa nafsu yang harus dikendalikan atau ditahan. Akan tetapi, bukan berarti kamu bisa marah seenaknya ketika udah berbuka puasa. Ketika kamu merasa marah, kamu perlu mengendalikannya. Memang bukan hal yang mudah, melainkan ada cara-cara efektif untuk kamu mengendalikan rasa amarah itu. 

Cara mengendalikan emosi

Mengatur Napas dan Tenangkan Diri

Cara mengendalikan rasa marah pertama-tama kamu harus coba untuk mengatur nafas. Atur nafas bagian dalam dan secara lambat akan membantu amigdala yang meningkat dalam tubuhmu untuk melepaskan emosi tinggi. Atur napas secara perlahan selama beberapa menit sampai dirasa emosi marah tersebut mulai reda.

Setelah mengatur napas, hal ini akan memberi ruang bagi otak untuk bisa berpikir jernih. Dengan berpikir jernih kamu lebih bisa mengendalikan diri agar enggak memunculkan sikap atau kata yang dapat membahayakan atau menyakiti orang lain. Dengan pekerjaannya, kamu juga bisa dapat menemukan inti dan penyebab masalahnya. 

Mengekspresikan Rasa Marah

Kedua cara mengendalikan rasa marah bukan berarti kamu harus menahan dan memendamnya titik artinya, rasa marah yang kamu miliki punya hak untuk diekspresikan seperti emosi-emosi lainnya. Ketika kamu merasa sedih, kamu kamu bisa mengekspresikan kesedihan melalui tulisan. Begitu juga ketika kamu marah, kamu bisa mengekspresikan rasa marah tersebut dalam berbagai media. Namun, perlu diperhatikan hindari media sosial saat emosi negatif tersebut sedang enggak stabil.

Kamu juga bisa terbuka atau transparan terhadap orang sekitar kamu. Atau kamu bisa katakan langsung dengan tegas tanpa harus menyakiti orang lain bahwa kamu sedang marah. Enggak apa-apa untuk mengungkapkan perasaan yang sedang kamu alami saat ini. Hal ini supaya mental kamu tetap terjaga dan sehat.

Jangan Dendam

Marah itu adalah hal yang wajar dan manusiawi karena setiap orang memiliki emosi negatif tersebut. Akan tetapi, enggak bisa dipungkiri bahwa akan terjadi hal yang buruk dari adanya rasa marah tersebut. Salah satunya seperti enggak bisa mengendalikan rasa marah dan kemudian enggak bisa mengekspresikan ya, sehingga Hal itu menyebabkan dendam.

Kita sama-sama tau, sering kali terjadi kasus kriminal yang beberapa kali disebabkan oleh dendam. Padahal, pelaku dan korban adalah orang terdekat. Sehingga kita harus punya kemampuan untuk bisa mengelola emosi negatif untuk menghindari hal-hal buruk terjadi.

Menelaah Pemicu Rasa Marah

Keempat, kamu perlu mencari tahu lebih dulu apa sih yang menyebabkan kamu marah titik sebab, rasa marah itu pasti akan selalu ada pemicunya. Proses pencarian pemicu di balik rasa marah itu memang bukan. Hal yang mudah. Kamu harus melalui berbagai proses. Mulai dari validasi dan menerima rasa marah tersebut. Kemudian kamu perlu melalui langkah-langkah yang sebelumnya telah disebutkan.

Untuk bisa berpikir jernih pun kamu harus bisa fokus dalam menemukan pemicunya. Kadang kala ketika kita sedang dilanda masalah, pikiran kita sering kali berkutat pada masalah itu sendiri, kita lupa untuk memikirkan solusi. Nah, ketika kita sudah mencari tahu dan menemukan pemicu dari rasa marah tersebut kita tinggal mencari jalan keluar. 

Sabar saat marah

Bersabar dan Melakukan Mindfulness

Saat marah secara nggak sadar kita akan melepaskan respons emosional. Respon tersebut harus segera dikendalikan sebelum sesuatu yang buruk terjadi. Salah satu hal yang bisa kamu lakukan adalah dengan melakukan meditasi atau mindfulness.
. Sebuah terapi yang membantu kamu untuk tetap bisa fokus terhadap satu hal dan membentuk kamu menemukan kedamaian kembali.

Terutama di bulan puasa Ini, bagi kamu yang umat muslim kamu bisa segera melakukan istighfar dan ambil wudhu. Kemudian kamu belajar untuk bersabar terhadap Apa yang terjadi saat ini. Memvalidasi kemudian jika belum bisa menemukan solusinya, kamu perlu berdamai dengan keadaan. Bulan puasa menjadi salah satu madrasah atau sekolah untuk kita belajar Salah satunya mengelola emosi. 

ITULAH cara mengendalikan rasa marah yang harus dimiliki oleh semua orang. Mungkin udah beberapa orang sekitarmu yang suka marah atau mudah terpancing emosi negatif, bantu mereka untuk mengendalikan emosi negatif tersebut. 


Referensi

https://www.alodokter.com/kelola-marah-agar-penyakit-tidak-datang

https://www.halodoc.com/artikel/ini-7-cara-ampuh-mengendalikan-emosi-diri-saat-marah

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url