Sebuah Esai: Perjalanan Baru Akan Dimulai

BELAJAR itu bisa dari mana saja, tergantung bagaimana kemauan kita. Enggak harus selalu belajar seluruh aspek yang ada di dunia ini. Kita hanya perlu dan mulai belajar dari hal yang dekat dengan kita. Salah satunya adalah mempelajari apa yang menjadi minat atau kesukaan kita terhadap suatu hal. Misal, kamu suka menulis, harus inisiatif untuk belajar dari browsing, les, ataupun ikut komunitas serupa. Kalau merass tidak memiliki uang untuk mengikuti kursus, kita perlu usaha lebih untuk mencari kelas gratis, tetapi berkualitas.

Memangnya ada? ADA!

Aku sendiri memiliki kesukaan terhadap menulis, awalnya karena ketika zaman SMP bertebaran cerita bersambung dengan tokoh publik figur. Banyak cerbung dengan ide dan konflik yang menarik sehingga aku jadi suka membaca. Dari situ, mulai coba-coba untuk menulis dan ternyata seru juga. Namun, ketika udah masuk SMA sampai tahun 2018 aku berhenti membaca dan menulis. Tahun 2019, mulai menulis tipis-tipis di Instagram dan masih konsisten sampai sekarang, walaupun enggak One Day One Post.

Mengetahui minat menulisku bangkit kembali, aku mulai mencari-cari kelas menulis gratis dan ketemu. Mulai dari sini relasi di dunia kepenulisan mulai terbangun. Percaya deh, relasi memang sepenting itu. Kalau enggak ada relasi, aku mungkin enggak bakal menemukan komunitas ODOP. Sebab, info-info pembukaan kelas/komunitas menulis itu kebanyakan datang dari teman-teman kepenulisan. Aku mengemban dari satu kelas ke kelas lainnya, dari satu komunitas ke komunitas lainnya. Selama itu aku berkenalan dengan banyak orang di dunia kepenulisan dan mengajak mutualan di media sosial. Dengan begitu, media sosialku enggak akan jauh-jauh dari kepenulisan terkait ilmu, info lomba, info pembukaan kelas, dll.

Aku tahu komunitas ODOP ini dari Nadiatus, salah satu teman kepenulisan di kelas menulis sebelumnya. Aku melihat dia posting rutin setiap hari mengikuti event RWC dari ODOP. Aku yang sempat berhenti dari kelas/komunitas menulis selama satu tahun, langsung tertarik dan akhirnya setelah mengikuti akun Instagram komunitas ODOP aku mendapatkan info pendaftaran OPREC batch X. Tanpa pikir panjang, aku langsung daftar dan memenuhi persyaratannya. Awalnya kupikir akan writing challange di Instagram, ternyata di blog. Aku bersyukur, seenggaknya ada blog dan sedikit mengerti tentang blog dari kelas yang beberapa tahun lalu pernah kuikuti. Setelah mendaftar dan mengirim tulisan tentang sejarah dan budaya ke form ODOP, aku yakin dan optimis bakal lolos. 

Yak, benar, saudara-saudaraku. Kalau aku enggak lolos artinya tulisan ini enggak akan tercipta.

Aku antusias banget ketika dikabarkan namaku berada di salah satu deretan nama-nama peserta calon anggota ODOP yang juga lolos. Semakin bersemangat ketika sudah di-invite ke grup besar OPREC ODOP dan dikerucutkan kembali di grup kecil yang terdiri dari dua grup yaitu Bhineka dan Nusantara. Nah, aku dipercaya untuk singgah di Bhineka bersama teman-teman.

Jujur, aku sangat beruntung bisa berada di sana. Banyak sekali pelajaran-pelajaran yang aku dapatkan, dari pemateri, dari PJ, bahkan dari teman-teman Bhineka sendiri. Memang, dari setiap kelas yang aku ikuti aku selalu banyak belajar dan setiap kelas membuatku mengulang belajar tentang kepenulisan. Itu worth it, buat aku yang susah menangkap dan butuh banyak belajar bersama karena kalau belajar sendiri aku enggak bakal konsisten. Selain belajar konsisten di sini, ya, aku juga belajar untuk rajin membaca dari blogwalking (BW).

Berada di grup Bhineka, berasa masuk kelas eksklusif, berbagai ilmu ada di sana karena orang-orangnya pada keren-keren. Aku minder, tetapi aku sadar kalau minder bakal bikin konsistensiku hilang. Solusi mengatasi rasa minder adalah belajar dengan mereka yang keren-keren ini. Membaca konten blog yang diunggah dan aku akan mendapatkan ilmu dari mereka. Mulai dari parenting, psikolog, bahkan matematika. Di luar itu, aku juga belajar tentang VO. Di sana aku juga paham terkait teknik show don’t tell yang selama ini enggak masuk di otakku. Belajar otak-atik dasboard blog sendiri sampai akhirnya paham cara menggunakannya (hanya tata letak dan edit tema, edit html belum).

Dari blogwalking aku juga belajar untuk menghargai. Menghargai para penulis dengan membaca tulisannya dari kata pertama sampai kata terakhir. Selain itu, memahami isinya juga penting supaya dapat melempar opini ketika akan berkomentar. Pun, dalam berkomentar aku juga belajar untuk menghargai, enggak sekadar mengatakan, “Wah, bagus.” atau “Keren, Kak!” enggak masalah juga sebenarnya, tetapi sebagai penulis pasti membutuhkan komentar terkait apa yang telah disampaikan pada tulisananya, yaitu mengenai pendapat kita tentang gagasan ide yang dibahas oleh si penulis.

Dari blogwalking juga aku belajar banyak sekali hal-hal yang enggak aku dapatkan di luar sana. Terkait pandangan psikolog terhadap sebuah aspek atau fenomena di dalam kehidupan kita. Terkait parenting, tentang bagaimana sebaiknya men-treatment seorang anak. Bahkan tentang menjadi ibu dan istri yang baik. Jujur, dua bulan disuguhin tema-tema itu, berasa semakin siap menikah. Eum, lupakan. Semua itu gratis aku dapatkan hanya di komunitas ODOP. Belum lagi kelas rutin sepekan dua kali yang diadakan komunitas ODOP. Dari sini juga menyadari bahwa ilmu yang berharga itu ketika kita mau mencarinya dan menjadi manfaat bagi diri kita sendiri. Banyak jalan untuk belajar, tinggal pilih mau jalan yang mana. Belajar itu membutuhkan kaki yang melangkah, berhenti hanya untuk rehat bukan untuk mundur apalagi menyerah.

Komunitas ODOP selain menggembleng para calon untuk konsisten dalam menulis harian, juga menantang kami untuk menulis tantangan yang sering terjadi selama satu pekan satu kali. Artinya, dalam satu pekan itu, ada waktu satu hari di mana kami menulis satu hari dua tulisan karena poinnya berbeda. Dari sekian banyak tantangan, aku paling amat berterima kasih dengan tantangan menulis cerbung selama lima hari. Sejak lama, aku pengin punya karya yang tamat, tetapi belum kesampaian. Akhirnya, tahun ini terealisasikan!

Di OPREC ODOP batch X ini, didominasi oleh para bunda-bunda yang memiliki kesibukan yang tentunya sulit untuk dibagi. Sejak dulu, aku kalau mengikuti kelas menulis akan menemukan dua atau tiga bunda yang ikut belajar. Namun, kali ini, aku menemukan sedikitnya lima atau enam anak muda. Dari sini aku menyimpulkan bahwa, belajar itu enggak hanya dari mana dan kapan saja, tetapi siapa saja dapat belajar, usia berapa pun kita, enggak ada kata terlambat untuk belajar untuh meraih cita-cita. Aku salut sih sama mereka-mereka ini.

Banyak banget, ya, yang aku pelajari? Hanya dalam waktu dua bulan udah berasa kayak sekokah satu tahun.

Dalam perjalanan berjuang aku mengikuti kelas menulis, komunitas ODOP jadi yang paling memorable dan membuatku semakin tumbuh dari cara berpikir dan memandang hidup. Aku semakin optimis dan percaya diri untuk bisa meraih cita-cita. Komunitas ODOP merupakan salah satu komunitas paling berkualitas, selain dari pembelajarannya, juga orang-orang di dalamnya yang sudah hebat dan amat berpengalanan serta berprestasi di dunia kepenulisan. Beruntung untuk berjuang di sana, sebuah nikmat yang enggak boleh didustkan. Kalau ditanya sulit atau enggak, lebih ke seru karena memang ini yang kucari dari kelas menulis, tantagannya.

Saat ini tinggal satu hari lagi sebelum melepas status sebagai calon anggota berubah menjadi anggota resmi ODOP. Tinggal sedikit lagi untuk mengemban sesuatu yang lebih besar lagi. Bukan berhenti untuk berjuang, apalagi berhenti belajar, melainkan kembali berjuang dan belajar di tempat yang sesungguhnya. Siap untuk menerima segala bentuk pelajaran. Siap untuk mengembangkan pengalaman hidup dan semakin percaya diri. Harapannya, semoga komunitas ODOP menjadi awal mula bangkitnya diri untuk fokus dalam meraih mimpi sebagai penulis.

Teruntuk kakak-kakak PJ, Kak Nimas dan Kak Thia terima kasih banyak sudah membimbing kami, ya! Kepada jajaran dari tim ODOP, terima kasih telah menjadi wadah dan tempat para penulis pembelajar untuk menggali bakat. Untuk teman-teman Bhineka, YOK BISA YOK LOLOS!!!!

Oh, iya buat teman-teman yang mau belajsr banyak di sini. Katanya, tahun depan akan kembali dibuka pendaftaran lho! Sambil menunggu teman-teman sila kunjungi website ngodop.com website resmi dari komunitas ODOP serta ikuti untuk memantau perkembangannya di Instagram komunitas.odop, see you!

Pengalaman unik atau lucu, ya? Apa, ya, enggak tahu sih. Gelut termasuk pengalaman unik enggak, sih?


Next Post Previous Post
13 Comments
  • Anonim
    Anonim 30 Juli 2022 pukul 15.18

    Vina jadi terharu bacanya.. Meleleh serasa mau berpisah gimana gitu..

    Sambil membayang kan mak mak di komunitas ini salah satunya saya yg blm bisa maksimal utk mengikuti kelas

    • sudut pandang vina
      sudut pandang vina 31 Juli 2022 pukul 08.58

      Semuanya pada keren-keren ini, udah sampai sejauh ini artinya udah super maksimal!

  • Nita
    Nita 30 Juli 2022 pukul 16.29

    Nak Vina ini memang terhitung yg sangat serius dalam mengikuti kelas ini, untuk itu progressnya juga kelihatan. Moga aman sampai akhir Yaa, kita dan semoga bisa sama2belajar lagi di sesi kelas IDOP selanjutnya.

    • sudut pandang vina
      sudut pandang vina 31 Juli 2022 pukul 08.59

      Aamiin, semoga silaturahmi tetap terjaga sampai ODOP selanjutnya, Kak!

  • Nadia Rosalin
    Nadia Rosalin 30 Juli 2022 pukul 17.20

    Kak vina oh kak vina, group kita nggak akan ramee tanpa dirimu, saya juga banyak belajar tentang kaedah menulis dari komentar KK saat bedah tulisan. Memang banyak banget ilmu yang kita peroleh di komunitas odop, baik dari pemateri maupun dari sesama teman. Saling mengisi, saling berbagi.. bersyukur bisa bergabung disini ya kak

    • sudut pandang vina
      sudut pandang vina 31 Juli 2022 pukul 09.00

      Betul, Kak, kita sama-sama membagi apa yang kita tahu dan sama-sama mendapat hal baru untuk akhirnya kita ketahui.

  • siti nurhayati
    siti nurhayati 30 Juli 2022 pukul 18.23

    Yok bisa yok kita lolos yok! Komunitas one day one post ini keren banget. Penghuninya juga keren keren abis. Bersyukur bisa berada diantaranya.

    • sudut pandang vina
      sudut pandang vina 31 Juli 2022 pukul 09.01

      Yupp, beruntung parah sih. Kayak udah gratis, kitanya dapat asupan bekal berupa ilmu dan pengalaman yang bermanfaat.

  • Hilaschou
    Hilaschou 30 Juli 2022 pukul 18.38

    Wkwk. Gelut juga masuk pengalaman unik kok kak vin. Yang penting gelutnya kak vin sm kak reza aman, level tom & jerry, bikin org terhibur.

    • sudut pandang vina
      sudut pandang vina 31 Juli 2022 pukul 09.01

      Biar grup enggak sepi wkkwkwkw

  • Nimas Achsani
    Nimas Achsani 31 Juli 2022 pukul 01.20

    Waaah terima kasih atas curahat hatinya ya :D

    • sudut pandang vina
      sudut pandang vina 31 Juli 2022 pukul 09.02

      Hihi terima kasih juga Kak Nimass!!

  • Amelia
    Amelia 4 Agustus 2022 pukul 19.36

    Aku baru baca tulisan kak vina nih wkwk. Salut sama kak vina yang pintar, baik hati, dan tidak sombong.

Add Comment
comment url