Fisik, Mendasari Ketidakpercayaan Diri Perempuan

 

TIDAK PERCAYA DIRI menjadi momok paling menjengkelkan yang kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Seakan-akan kita hidup di lingkungan orang-orang yang meragukan dirinya sendiri. Tidak hanya itu, bahkan di waktu-waktu tertentu kita mendapati diri sendiri ragu akan apa yang dimilki diri sendiri.

Pembahasan soal self confident memang tidak akan pernah habis. Akan selalu berulang kali diperbincangkan. Ada yang berseru melalui seminar ataupun buku demi mengembalikan kepercayaan diri yang hampir hilang.

Namun, segala upaya dan usaha yang dikerahkan terkadang tidak membuahkan hasil jika pendengar dengan masalah yang sesuai, tidak memiliki keinginan kuat untuk berubah. Bagaimanapun, diri sendiri menjadi penentu utama untuk berubah dan mau berproses menjadi lebih baik. Terutama, untuk percaya akan diri sendiri.

Untuk membahas hal ini, tentunya aku melakukan riset lebih dulu. Kucari dengan keyword, ‘Berapa persen orang di Indonesia merasa tidak percaya diri?’ mau tahu bagaimana Google menanggapinya?

Hampir—maksudku, semua artikel di sana menampilkan perempuan-perempuan Indonesia yang menjadi pelanggan atas ketidakpercayaan diri. Dilansir dari liputan6.com hampir sembilan puluh persen perempuan Indonesia tidak percaya akan apa yang dimiliki dan tidak menyadarinya. Hal itu tidak lepas dari kata perempuan.

Faktor-faktor yang memengaruhi, di antaranya yang paling marak, yang menjadi langganan paling banyak adalah terkait fisik. Hal itu dipicu dengan adanya standar kecantikan tertentu, sehingga rata-rata perempuan yang tidak merasa dirinya sesuai dengan kriteria standar kecantikan tersebut akan menjadi tidak percaya diri.

Itu cukup aneh, lalu untuk apa tuhan menciptakan manusia dengan beragam warna kulit, jenis bentuk tubuh, dan keunikan tersendiri, sementara manusianya sibuk menentukan standar kecantikan tertentu yang tentu saja itu hanya omong kosong belaka? Seakan-akan tidak percaya diri akan pemberian yang sudah diberikan tuhan untuk kita.

Teman-teman, hidup itu sederhana selama kita tahu apa yang baik untuk diri kita sendiri, bukan apa yang baik dari orang lain. Tanpa disadari kita telah menyiksa diri dengan mempersulit diri sendiri yang harus mengikuti standar-standar tertentu, sementara standar itu sangat bertolak belakang dengan apa yang kita miliki.

Benar kata orang, kurang bersyukur menjadi hal utama terjadinya tidak percaya dengan diri sendiri. Tidak masalah sebetulnya untuk merasa tidak percaya diri, tetapi hal itu dapat dijadikan percikan api untuk jadi lebih baik bukan mengambil air untuk disiram hingga redup. Semua orang cantik dan rupawan dengan keunikannya masing-masing.

Berhenti menyiksa diri, ganti dengan mencintai diri. Diri tidak hanya perlu dirawat secara fisik, tetapi diri butuh kasih sayang secara mental, ada hati lemah yang butuh kekuatan dari diri sendiri, dan ada pikiran rentan yang butuh asupan kesehatan supaya mindset menjadi sehat.

Sesuatu yang harus diketahui adalah, kecantikan atau pencapaian tidak membutuhkan standar. Sejatinya, keunikan beragam yang semua orang miliki menjadi sebuah standar bahwa siapa pun punya cara sendiri untuk berpenampilan menarik tanpa mengerucut di satu standar.


Next Post Previous Post
10 Comments
  • Nita
    Nita 7 Juni 2022 pukul 19.16

    Bersyukur memang sangat diperlukan, ya, kak, bisa menambah rasa percaya diri juga, hehe

    • sudut pandang vina
      sudut pandang vina 9 Juni 2022 pukul 18.36

      Iyaa kak, cuma kurang bersyukur ajaaa kita tuh.

  • siti nurhayati
    siti nurhayati 7 Juni 2022 pukul 22.16

    Cintai diri sendiri, baru cintai orang lain. Hal sederhana namun sering dilupakan

    • sudut pandang vina
      sudut pandang vina 9 Juni 2022 pukul 18.37

      Sering dilupakan karena sibuk banding-bqndingin diri sama orang lain. :"

  • Secerahhatiku
    Secerahhatiku 7 Juni 2022 pukul 22.25

    Betul kak.. Setujuu

    • sudut pandang vina
      sudut pandang vina 9 Juni 2022 pukul 18.43

      🤍🤍

  • Nia M Wardani
    Nia M Wardani 7 Juni 2022 pukul 22.51

    On point. Setuju banget. Kita cantik karena kita merasa cantik. Semakin kita percaya diri, maka semakin banyak peluang hadir di depan kita. Semakin kita bahagia, kecantikan akan memancar dengan sendirinya.

    • sudut pandang vina
      sudut pandang vina 9 Juni 2022 pukul 18.45

      Betul, cantik nggak melulu soal fisik, tapi tentang apa yang terpancar dari diri kita.

  • tasyafiane
    tasyafiane 7 Juni 2022 pukul 23.39

    Berbaik sangka pada ketetapan-Nya yang paling sederhana adalah dengan mensyukuri apa yang ada di dalam diri kita <3

    • sudut pandang vina
      sudut pandang vina 9 Juni 2022 pukul 18.45

      Iyupp hal paling sederhanaaa.

Add Comment
comment url