Kiat Berutang biar Silaturahmi Tetap Terjaga

Pinjam dulu seratus

PINJAM DULU SERATUS akhir-akhir ini menjadi meme viral yang digunakan sebagai sindiran halus atas sebuah fenomena maraknya orang meminjam uang. Banyak orang merasa resah karena uang yang dipinjam enggak kunjung kembali.

Bukan hanya di media sosial, kamu pun pasti sering mendengar dari orang sekitar tentang resahnya mereka menagih utang. Atau mungkin kamu mengalaminya secara langsung? Alhasil, fenomena berutang ini membuat tali silaturahmi mudah goyah.

Kalau udah perkara uang memang dapat melihat karakter asli seseorang, apakah dia dapat memegang janji atau malah ingkar? Jangankan orang luar, sesama orang dekat, keluarga pun, masih amat mungkin terjadi pertikaian.

Nah, pada artikel kali ini, aku akan membahas soal kiat berutang biar silaturahmi tetap terjaga!

Anti Musuhan! Kiat Berutang biar Silaturahmi Tetap Terjaga!

Apakah kamu adalah orang yang saat ini sedang berada di posisi meminjam uang atau memiliki utang? Enggak masalah, kok. Lagi pula enggak ada larangan untuk pinjam meminjam uang. Meskipun begitu, harus tetap ada catatan.

Namanya hidup, akan selalu ada aja hal-hal yang terjadi di luar kendali. Terutama masalah ekonomi yang terimpit. Enggak sedikit dari kita yang justru meminjam uang melalui platfrom digital yang mudah sekali diakses. Ketika enggak bisa membayar karena bunganya bertambah, akhirnya meminjam dengan orang sekitar. Gali lubang, tutup lubang.

Memang enggak semua. Ada pula yang meminjam karena tuntutan kebutuhan dan tagihan yang membengkak. Sementara pemasukan menipis dikarenakan beberapa faktor. Supaya berutang jadi aman dan nyaman, kita harus sama-sama tau nih gimana cara biar berutang enggak jadi pemutus silaturahmi!

Kiat berutang biar silaturahmi tetap terjaga

1. Pastikan Meminjam untuk Kebutuhan, bukan Foya-Foya

Kiat berutang biar silaturahmi tetap terjaga, kita harus memastikan kalau tujuan meminjam uang itu benar-benar untuk kebutuhan atau kesdaan terdesak, bukan untuk memenuhi keinginan semata. Kenapa? Nyatanya, saat ini banyak sekali orang berutang hanya untuk gaya hidup, gengsi.

Kadang, orang rela berbohong,.rela berakting sedih sedemikian rupa, sampai akhirnya berhasil menarik simpati. Kemudian, menggunakan uang pinjaman untuk foya-foya, bahkan untuk judi. 

Jadi, Pastika uang yang dipinjam benar-benar untuk kebutuhan hidup. Supaya yang meminjam uang pun merasa lebih legowo karena memahami keadaan kita dan bisa memaklumi, tetapi tetap harus dibayar, ya!

2. Enggak Galak kalau Ditagih

Kadang masih suka heran, kenapa, ya, ada orang yang kalau ditagih utangnya itu lebih galak dari pada yang ngutangin? Padahal udah jatuh tempo, apa lagi Si Pemilik Uang sedang membutuhkan juga. Ingat, bahwa masing-masing orang punya hak untuk mendapatkan kembali haknya.

Setelah dipikir-pikir, mungkin galak jadi respons untuk menutupi ketakutan-ketakutan tertentu. Sehingga hanya bisa mengandalkan amarah untuk membentengi diri. Alhasil, jadilah pertengkaran dan masalah, silaturahmi pun terputus.

Sayang banget, ‘kan? Apa lagi kalau misal seseorang itu sebelumnya dekat dengan kita. Hanya karena utang, masa iya kita harus mengorbankan hubungan baik itu lepas begitu aja? Tetap jaga sikap dan jangan galak-galak, ya!

3. Bayar Utang Tepat Waktu

Sebetulnya bentuk utang bukan hanya uang, bisa juga hal-hal lain. Namun, apa pun bentuk utang dan utang adalah janji, maka wajib hukumnya dibayar. Apa lagi kalau sejak awal kita udah menentukan atau memutuskan tanggal untuk bayar utangnya.

Kiat berutang biar silaturahmi tetap terjaga satu ini paling penting. Utang kita harus dibayar sesuai dengan tanggal yang ditentukan. Namun, sering kali kita mengulur waktu dan banyak alasan. Dua, tiga kali diulur masih enggak masalah, tetapi kalau udah lebih dari itu, bahkan sampai menggunakan jurus menghilang? Sungguh ini tindakan yang harus dihindari!

Menghilang tiba-tiba, padahal masih bisa buat status foya-foya di mall, beli ini daj itu, sementara di sisi lain masih ada utang yang harus dibayar. Sayangnya, femomena ini masih banyak dilakukan dan jadi salah satu pemicu hubungan silaturahmi terputus.

4. Enggak Marah kalau Enggak dikasih Pinjaman

Esensi dari berutang adalah kejujuran, apa adanya, dan bertanggung jawab. Jadi, kiat berutang biar silaturahmi tetap terjaga adalah jujur dari awal sampai akhir. Namanya kita berutang, kita pasti usaha ke sana kemari untuk mendapat pinjaman. Namun, enggak semua orang kadang bisa meminjamkan uangnya.

Akan tetapi, kita enggak bisa asal berbohong dengan membuat cerita sesedih mungkin hanya supaya mendapatkan pinjaman. Bicarakan seadanya dan sesuai demgan keadaan. Kalau orang lain enggak memberikan pinjaman, kita jangan marah, apa lagi sama ngomongin hal yang buruk tentangnya ke orang lain.

Kita juga harus memahami bahwa bukan hanya kita aja yang mengalami kesulitan. Orang lain juga bisa mengalaminya, meskipun enggak diperlihatkan. Kadang orang lain juga punya alasan untuk mempertahankan uangnya, ‘kan? Pun, kita enggak bisa membandingkan nasib kita dengan orang lain.

Jaga silaturahmi

5. Hindari Meminjam Uang Kalau Enggak Urgen

Satu-satunya hal agar kiat berutang biar silaturahmi tetap terjaga adalah dengan enggak berutang. Ya, kesannya memang enggak nyambung. Namun, berutang ini rawan sekali mengalami perpecahan suatu hubungan.

Kalau sekiranya kita masih bisa berusaha untuk mencari uang dengan bekerja, ya, lebih baik bekerja. Kalau sekiranya keadaan yang kita hadapi masih bisa dikendalikan, ya, sebaiknya kita enggak bermudah-mudahan untuk berutang.

Pada akhirnya, lebih baik menghindari utang supaya hidup terasa aman dan nyaman. Kita enggak gelisah, orang lain pun enggak resah. Kalau pun harus berutang, perhatikan juga kiat berutang biar silaturahmi tetap terjaga, ya!


Next Post Previous Post
1 Comments
  • Huda
    Huda 21 Januari 2024 pukul 15.02

    Gimana hukumnya kalo hutang tidak dibayar... tapi saya tidak nagih hutangnya.

Add Comment
comment url